Review : Nonton Ninja Kamui Episode 7
1. Lil vs Higan
Lil sangat bergairah bertarung melawan Higan. Lil
mengandalkan 6 pedang dengan 3 pedang di setiap tangannya, sedangkan Higan
hanya mengandalkan 2 pedang. Lil mencoba menebaskan keenam pedangnya secara bersamaan
pada kepala Higan, tetapi Higan mampu menangkap kedua tangan Lil. Lalu, Higan
menendangkan kedua kakinya ke perut Lil, sehingga tubuh Lil terpelanting sangat
jauh dan menabrak beton.
Lil kemudian berpura-pura pingsan saat dihampiri Higan.
Kemudian Higan bergerak cepat melompat ke udara untuk menghindari semburan api
dari Lil. Dalam sekejap, Lil muncul di belakang Higan dan menyerang dengan 3
pedang di tangannya, namun Higan masih mampu menangkis serangan dadakan
tersebut. Pertarungan antara Higan dan Lil berlangsung sengit dan seimbang.
Keduanya mampu menangkis serangan masing-masing dengan cekatan, dan tidak ada
yang berhasil mendaratkan serangan.
Berikutnya, Lil menembakkan puluhan peluru misil ke arah
Higan. Berkat Gusoku Gear Kamui, Higan mampu lolos dari serangan misil yang
meluncur sangat cepat dan terus mengikuti pergerakannya. Semakin kuat Higan
membayangkan pergerakan di pikirannya, semakin cepat pula Gusoku Gear Kamui
merealisasikan pergerakannya. Akhirnya, peluru misil tidak mampu menandingi
kecepatan pergerakan Higan.
Setelah itu, Lil menyemburkan api besar ke arah Higan.
Kemudian Higan menerobos api tersebut dan mendorong tubuh Lil sampai menabrak
beberapa bangunan. Alhasil, Gusoku Gear Lil hancur lebur dan kedua pedang Higan
tertancap di tubuh Lil. Lil tak berkutik. Lil takjub pada kehebatan Higan dan
mengaku sangat puas telah bertarung melawan Shinobi sejati. Lalu, Lil menggigit
tombol peledak di giginya dan memeluk Higan agar bisa mati bersama. Akan
tetapi, Higan bergerak cepat untuk menghindari ledakkan besar. Bahkan, Higan
menyelamatkan Lil karena tak ingin Lil mati dengan mudah.
2. Higan Kirim Paket Lil Geprek Ke Auza & Keputusan Master Yamaji
Rapat Auza Dihadiri oleh Big D, Dilly, Joseph dan Master
Yamaji.
Dilly menunjukkan sebuah paket yang dikirim ke kantor pusat
Auza pada pagi hari, berisikan kepala Lil yang sudah digeprek. Joseph mengaku
ingin mendapatkan data operasional Higan, karena ia takjub pada kehebatan Higan
yang terampil mengenakan Gusoku Gear pada percobaan pertama. Big D dan Dilly
menyebut ide Joseph sangat konyol karena ingin memberi tawaran besar apabila
Higan mau diajak bernegosiasi.
Lalu, Joseph bertanya apakah Yamaji akan membalas dendam
atas kematian Lil. Yamaji menegaskan akan mempercepat operasi untuk menghabisi
Higan. Joseph pun senang dengan keputusan Yamaji tersebut.
Master Yamaji mengadakan pertemuan dengan Zai. Yamaji
menanyakan apakah Zai masih ingat pemandangan langit Jepang. Di sana,
burung-burung beterbangan tanpa membutuhkan rumah, sebab yang ada di matanya
hanyalah perbukitan nan jauh. Seolah paham dengan ucapan Yamaji, Zai berlutut
dan memberi tahu Yamaji bahwa ia akan mengikuti ke manapun Yamaji pergi. Yamaji
kemudian menghampiri Zai dan meletakkan tangannya di pundak Zai. Lalu, Yamaji
memberitahu Zai bahwa dirinya takkan menghentikan Zai lagi. Yamaji telah memberi
restu pada Zai untuk menghabisi Higan.
3. Obrolan Emma & Higan
Di dalam truk, Emma memberitahu Higan bahwa para petinggi
yang mengenakan Gusoku Gear telah dianggap sebagai sosok terkuat di organisasi.
Namun, Higan yang mengalahkan Lil telah berhasil menghancurkan citra para
petinggi tersebut. Emma juga meminta Higan untuk tidak khawatir akan serangan
balasan Organisasi. Emma mengetahui bahwa Organisasi tidak akan bertindak
hingga mereka menemukan cara pasti untuk melenyapkan Higan.
Emma kemudian mengaku risih karena Higan terus-terusan
menatapnya. Lalu, Emma menegaskan bahwa dirinya tidak mau berpacaran dengan
pria yang sudah menikah. Namun, Emma mengetahui bahwa Higan sebenarnya sedang
malu bertanya dan mempersilahkan Higan bertanya. Higan lalu menanyakan tentang
hubungan Emma dengan Marry. Emma memberitahu Higan bahwa Marry adalah
penyelamat hidupnya. Bahkan, Emma bisa hidup sampai sekarang adalah berkat
Marry.
4. Marry Adalah Mentor Emma Sebagai Ninja
Suatu malam, Emma sedang menjalankan misi penyamaran. Dia
memasuki kamar pria tua dan menghabisinya. Namun, Emma mendadak tak berkutik
karena ditodong pisau di lehernya oleh sosok misterius di belakangnya. Sosok
misterius itu mengingatkan Emma tentang nasehat bahwa sebagai Ninja, lengah
sedikit saja berisiko kematian. Kemudian, dia melepaskan todongan pisau dari
Emma. Emma membalikkan badannya dan mengetahui sosok misterius tersebut adalah
Marry yang bertugas mengawasinya. Marry menyatakan bahwa Emma lolos dalam ujian
Ninja dan menjadikannya sebagai partnernya.
Misi yang dijalankan Emma bersama Marry selalu berhasil.
Mereka berhasil mencuri data server, mencuri dokumen rahasia, dan menghabisi
target. Emma sangat kagum pada ketenangan Marry saat menjalankan misi. Oleh
sebab itu, Emma menganggap Marry sebagai perwujudan Ninja Ideal. Emma juga
mengetahui bahwa terdapat 3 Ninja unggulan, yaitu Higan, Marry, dan Zai. Salah
satu dari mereka akan dipilih menjadi pimpinan Organisasi. Tetua mempercayakan
impian organisasi tentang kebanggaan hidup sebagai Shinobi dan mendedikasikan
hidup untuk melindungi Jepang kepada mereka bertiga.
Saking akrabnya, Emma dan Marry sering bertemu. Marry
menceritakan kepada Emma bahwa dia tumbuh bersama Higan dan Zai. Mereka bertiga
selalu berlatih bersama sejak kecil. Emma merasa insecure dan mengaku tidak
akan mungkin bisa berteman dengan Zai dan Higan. Kemudian, Marry membocorkan
sifat kekanakan Zai dan Higan, yang menenangkan Emma.
Emma juga pernah menemui Marry untuk menceritakan
keresahannya sebagai Ninja kepada Marry. Dia mengaku takut menjalin hubungan
dekat dengan seseorang, karena berpotensi menciptakan perasaan. Sedangkan kode
etik melarang Ninja memiliki perasaan karena dianggap sebagai pembunuh Ninja
saat terjadi peperangan. Saat itu, Marry tidak menanggapi curhatan Emma.
Sebagai mentor, Marry telah mengajarkan Jutsu rahasianya
kepada Emma. Marry menusuk kelinci, dan saat ia melepaskan pisau, kelinci
tersebut langsung berlarian. Marry memberitahu Emma bahwa dia mampu membuat
seseorang tampak meninggal dengan membuatnya mati suri. Marry yakin akan tiba
saatnya Emma menggunakan Jutsu rahasianya tersebut. Kembali ke masa kini, Emma
memberitahu Higan bahwa kebersamaannya dengan Marry adalah momen paling bahagia
dalam hidupnya.
5. Sejarah Wajah Emma
Marry menanyakan alasan mengapa Emma selalu mengenakan
topeng. Emma memberitahu Marry bahwa saat masih kecil, wajahnya hancur akibat
kecelakaan. Cacatnya begitu parah sehingga orang tuanya tak sanggup melihatnya
dan memilih pergi meninggalkannya. Setelah itu, Organisasi mengadopsi Emma.
Tetua menyatakan bahwa wajah Emma sudah bukan lagi wajah manusia yang
terhormat, dan menginstruksikan Emma untuk menjadi seorang Ninja agar bisa
berubah menjadi siapapun. Emma merasa terinspirasi oleh perkataan Tetua, dan akhirnya
menyukai Teknik Penyamaran Ninja.
Marry kemudian meminta izin untuk melepas topeng Emma.
Meskipun sedikit takut, Emma mengizinkannya. Marry mengomentari bahwa wajah
asli Emma sangat cantik. Namun, Emma membantah pujian Marry, merasa bahwa
wajahnya yang tampak melepuh sangat jelek. Marry kemudian meminta Emma, sebagai
seorang Ninja, untuk bangga dengan wajahnya. Kembali ke masa kini, Emma
memberitahu Higan bahwa pada saat itu, dia sungguh mempercayai pujian dari
Marry. Bahkan, Emma merasa bahwa Marry tidak hanya menghargainya sebagai seorang
Ninja, tetapi juga sebagai manusia.
6. Master Yamaji Meminta Organisasi Melatih Ninja Asing
Master Yamaji mengangkut rombongan pasukan Ninja asing
menaiki beberapa pesawat dan mengunjungi Jepang. Yamaji bahkan meminta para
Ninja organisasi untuk mengajarkan seni bela diri dan teknik berpedang Ninja
kepada Ninja asing. Mamat dan Emma pun memantau latihan tersebut. Mamat
bergumam di samping Emma bahwa seorang Ninja selalu menanamkan jiwanya pada
sebuah pedang. Sementara itu, Ninja asing hanya menganggap pedang sebagai
senjata pembunuh. Alhasil, Mamat merasa sedih mengapa Yamaji mau bekerja sama
dengan Ninja asing tersebut.
Emma kemudian melapor kepada Yamaji bahwa pelatihan Ninja
asing telah berjalan sesuai prosedur. Lalu, Yamaji bertanya kepada Emma tentang
apa arti Ninja. Emma menjawab bahwa Ninja bertugas untuk melindungi kedamaian
Jepang. Namun, Emma terdiam saat Yamaji kembali bertanya apakah jika Jepang
menghilang, maka Ninja juga akan lenyap.
Berikutnya, Emma menemui Marry untuk mengungkapkan bahwa dia
tidak menyukai perubahan drastis yang dialami organisasi semenjak kedatangan
Master Yamaji beserta pasukan Ninja asing. Oleh karena itu, Emma berharap Marry
mau menjadi pemimpin organisasi yang baru agar organisasi bisa kembali normal.
Marry memberitahu Emma bahwa dia sudah tidak pantas berada di organisasi lagi
karena telah melanggar kode etik ninja. Emma semakin terkejut saat mendengar
pengakuan Marry yang telah menjalin cinta dengan Higan, bahkan Marry sedang
mengandung bayi di perutnya.
7. Master Yamaji Kudeta Organisasi
Sementara itu, Tetua pimpinan organisasi diperlihatkan
sedang terbaring di kasur karena menderita sakit. Kemudian, Tetua meninggal dan
pemakaman saat tubuhnya dibakar dihadiri oleh seluruh anggota Ninja dan Master
Yamaji. Usai kematian Tetua, Master Yamaji mengambil alih Organisasi dan
mengumumkan bahwa organisasi akan melepaskan diri dari hukum Jepang. Sebab
Master Yamaji akan memindahkan organisasi di bawah komando yang lebih besar.
Bahkan, Master Yamaji mengancam akan mengasingkan dan melenyapkan para anggota
yang tidak setuju dengan keputusannya tersebut.
Meskipun Mamat menentang keputusan tamak Yamaji, dia sempat
melarang Jamal dan Atun menyerang Yamaji. Akibatnya, pergerakan Jamal dan Atun
mendadak terhenti di udara karena terkena cekikkan Jutsu pengendali bayangan
milik Yamaji. Kemudian, Yamaji menggunakan pedangnya untuk memenggal tubuh
Jamal dan Atun dalam sekali tebas di waktu bersamaan. Beberapa Ninja organisasi
hendak melakukan perlawanan, namun para Ninja asing berhasil menghentikan aksi
mereka.
8. Ninja Pelarian & Pelindung Hologram Wajah
Mamat mengadakan pertemuan dengan beberapa Ninja. Mamat
mengakui bahwa jika mereka semua bekerjasama akan ada kemungkinan bisa
menghabisi Master Yamaji. Namun, Mamat melarang keinginan beberapa anggota
tersebut, sebab Mamat menyakini setelah mengalahkan Yamaji mereka semua pasti
akan tewas. Akibatnya, ideologi lama Ninja yang telah mereka anut dan
diwariskan oleh leluhur selama berabad-abad akan musnah. Oleh sebab itu, Mamat
menyarankan untuk meninggalkan organisasi dan menjadi Ninja Pelarian, serta mewariskan
ideologi Ninja yang mereka anut ke generasi masa depan.
Berikutnya, Marry menemui Mamat untuk menunjukkan alat
hologram pengubah wajah yang telah lama digunakannya. Marry memberitahu Mamat
bahwa ia telah lama memakai alat pengubah wajah. Marry juga menjamin alat
pemberiannya tersebut akan membantu Mamat beserta seluruh rekan yang hendak
melarikan diri dari organisasi agar bisa kabur tanpa ketahuan. Mamat pun
berterima kasih telah diberi alat hologram pengubah wajah dan mendoakan agar
bayi yang dikandung Marry bisa lahir selamat.
9. Pertarungan Emma & Marry
Emma membuntuti Marry yang sedang berjalan sendirian di
sebuah jalanan sunyi. Emma mengungkapkan tujuannya pada Marry, bahwa dia
mendapat misi rahasia dari almarhum tetua pemimpin sebelumnya untuk menguji
apakah salah satu kandidat calon pimpinan organisasi layak menjadi pemimpin.
Jika tidak layak, maka Emma harus menghabisinya. Emma meminta maaf telah
berbohong, namun ia terkejut saat Marry mengaku telah mengetahui misi Emma
sejak pertama bertemu.
Emma juga memohon Marry untuk menggugurkan bayinya agar
Marry bisa kembali hidup sebagai Shinobi. Namun, Marry bersiap menantang Emma
bertarung. Emma dan Marry saling beradu pedang, hingga akhirnya Emma berhasil
menggoreskan sedikit luka pada pipi Marry. Marry terkejut karena Emma selama
ini telah menyembunyikan kemampuan berpedangnya yang hebat. Emma kemudian
memberitahu Marry bahwa kebohongan dan tipuan adalah kemampuan yang wajib
dikuasainya sebagai mata-mata.
Berikutnya, Emma dan Marry saling bersiap melancarkan
serangan pedang pamungkas mereka. Alhasil, Pedang Marry terlempar dan pedang
Emma bersiap menebas leher Marry. Namun, Emma mengakui bahwa Marry sebenarnya
bisa menang jika tidak melakukan gerakan untuk melindungi bayinya. Emma
memberitahu Marry bahwa dia sedang bingung dengan hidupnya. Dia ingin hidup
sebagai Shinobi, tetapi organisasi telah berubah. Di sisi lain, dia merasa malu
jika memilih hidup sebagai Ninja pelarian. Akhirnya, Emma memutuskan melakukan
ritual harakiri, tetapi Marry berhasil menghentikan aksi Emma.
Setelah itu, Marry memberi jawaban yang dulu pernah
ditanyakan Emma bahwa Ninja dituntut untuk tidak memiliki emosi. Namun, Marry
mengungkapkan bahwa bayi yang sedang dikandungnya telah memberinya keluarga dan
menjadi arti dalam hidupnya. Marry memberitahu Emma bahwa emosi tidak akan
membunuh Ninja, justru akan memberi arti dalam kehidupan. Marry juga telah
menganggap Emma adalah keluarganya dan meminta Emma tetap hidup. Emma pun
menangis dan menuruti Marry. Emma juga telah menganggap Marry sebagai keluarganya.
Bahkan, Emma mengaku sudah lupa dengan wajah orang tuanya, setiap kali
mengingat, yang muncul selalu wajah Marry.
10. Emma Memutuskan Betugas Sebagai Mata-Mata
Sebelum Marry meninggalkan organisasi, dia bertanya apa yang
akan dilakukan Emma. Emma memberitahu Marry bahwa dia akan menetap di
organisasi untuk mengamati segala aktivitas yang dilakukan organisasi dari
dalam di bawah kendali Auza. Emma akan memanfaatkan informasi tersebut untuk
membantu para rekan yang telah menjadi ninja pelarian.
Setelah itu, Emma dan Marry masih saling berkomunikasi untuk
memberi kabar tentang kehidupan mereka. Emma menceritakan bahwa dia telah
diberi tugas oleh organisasi untuk menyusup menjadi agen FBI dan memiliki bos
bernama Mike. Lalu, Marry menceritakan bahwa kesehariannya berumah tangga dalam
mengurus bayi seperti bertempur, Marry menganggap mengurus anak lebih sulit
dibandingkan tugas menjadi ninja. Bahkan, Marry juga menceritakan tentang Higan
yang memiliki sifat tulus dan terbuka, tidak akan bimbang dalam situasi apapun,
sehingga di masa lalu Higan bisa menjadi ninja terkuat dari yang lain.
Kembali ke masa kini, Higan dan Emma masih mengobrol. Emma
memberitahu Higan bahwa Marry selalu bertarung untuk melindungi sesuatu dan
menilai Marry sebagai ninja sejati. Oleh karena itu, selama di organisasi, Emma
juga bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas penyelidikan tentang tujuan
dari Master Yamaji. Higan bertanya pada Emma tentang tujuan Master Yamaji. Emma
memberitahu Higan bahwa sekarang Master Yamaji sedang menyusun rencana besar.
Post a Comment